TELANJANG

TELANJANG
 
Ada tubuh tak berkain,
Hadir di ufuk timur.
Bersama mereka barkain berwarna,
Darah  dan hatih Kristus.
 
Telanjang bukan simbol ketiadaan,
Telanjang tak ada konotasi,
Kemiskinan melahirkan lagi sastra.
 
Telanjang membuat aku berpikir,
Mengenahkan Dia pada tubuh.
Setiap mereka tak berkain,
Di atas planet ini.
 
Pergi dengan tubuh kosong,
Akan menjadi syarat pertama.
Bahwa aku dikenakan jubah-Nya.
Satu kain cukup sepanjang hidup.
 
Jayapura-Asrama Toutopa, 11 Agustus 2020
By: Tetodeipode Stefanus Dogomo
 
Catatan:

  • Puisi ini diperuntukan bagi 2 Imam (Pastor Nikolaus Wakei Pr dan Pastor Benyamin Magai Pr. Serta Para diakon yang dikenakan Kristus sebagai Sehelai Kain untuk mengenakan di dalam, Parate Viam Domino (siapkanlah Jalan Tuhan).
  • Di peruntukan juga anak-anak koteka di manapun dan kapan pun.
  • Penulis mempersembahkan juga kepada setiap orang yang mendapatkan Sakramen dalam Gereja sebagai simbol Keselamatan dari Allah.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *