Pater Hans Frankenmolen, OFM Lahir di kota Den Haag-Belanda pada 24 Mei 1926. Semasa hidupnya bersama dengan keluarga asal, benih panggilan untuk menjadi imam sudah mulai bertembuh. Hal tersebut diakibatkan oleh kedua orangtuanya yang saleh dalam kehidupan iman kekatolikan. Seluruh masa pendidikan awal hingga menengah atas diselesaikan di kota yang sama.
Dengan niat panggilan yang kuat, serta didukung oleh keluarga, maka pada tahun 1946 ia bergabung bersama Fransiskan di Belanda (mulai menjalani masa novisiatnya). Setelah melewati pendidikan sebagai Fransiskan muda, maka pada tahun 1950 Pater Hans Frankenmolen, OFM ini mengucapkan profesi Meriah pada tahun 1950.
Kurang lebih dua tahun setelah menjadi sauadara tua dalam persaudaraan Fransiskan Belanda, maka pada 1953 ia ditahbiskan menjadi imam. Mula – mula ia berkarya di Belanda sebagai pastor muda yang mempunyai energi untuk mewartakan kabar gembira kepada sesama yang laim. Pada akhir 1954 ia menjadi salah saudara yang siapa diutus untuk berkarya di tanah misi Fransiskan di Neuw Guinea (sekarang dikenal dengan sebutan Papua).
Pater Hans Frankenmolen, OFM tiba di pada 26 Februari 1955. Kehadirannya tentu menambah tenaga pastoral yang siap berkarya di landang misi yang masih begitu luas ini. Dikisahkan Pater yang penuh energik dan banyak karisma. Orang Kokonau menjulukinya sebagai pastor tiga hari. Hal tersebut berkaitan dengan karismanya yang begitu dasyat.
Tiba di Papua, ia mulai berkarya di Manokwari (Ibu Kota Papua Barat sekarang ini) pada tahun 1955 sampai akhir tahun 1956. Kurang lebih satu tahun berkarya di Manolwari. Pada tahun 1956 sampai pada tahun 1962 ia ditugaskan menjadi pastor di Amgotro (Kab. Keerom). Setelah berkaya di Amgotro, ia ditugaskan menjadi pastor di Mimika Barat dan Kaokonao dari tahun 1965 sampai pada tahun 1973. Di Mimika kurang lebih sembilan tahun, akhirnya di tugas sebagai pastor di Agimuga dari tahun 1974 sampai dengan tahun 1981.
Pada awal tahun 1981 untul sementara waktu ia melaksanakan kursus pastoral di Filipina. Seuasai menyelesaikan kursus tersebut ia ditugaskan kembali menjadi pastor di Modio dari 1982 sampai pada tahun 1986. Pada tahun 1986 sampai tahun 1993, ia kembali bertugas sebagai pastor di Mimika Barat. Begitu lama ia bertugas dan dekat dengan orang Kokonau. Akhirnya 23 Juni 1993 bertugas sebagai pastor di paroki APO Jayapura. Lagi – lagi pada tahun 1995 kembali ke Kaokonao sampai pada tahun 1999, kemudian ia ke Timika sampai pada tahun 2001. Pada tahun 2002 ia pastor orang sakit di RS Mitra Masyarakat.
Sekian lama berkarya di bumi Cendrawasi tercinta ini, akhirnya karena alasan kesehatan dan hari tua, ia memutuskan untuk kembali ke Belanda. Ia kembali ke Belanda pada awal tahun 2003. Tak disangka pada 31 Oktober 2003 saudari maut badani menjemput kembali Pater Hans Frankenmolen, OFM kembali ke rumah Bapa.
Semoga Bermanfaat
Pace Namsa Bade