JAYAPURA-SUARA FAJAR TIMUR.COM. Sejumlah umat Katolik Papua yang tergabung dalam solidaritas Pribumi katolik Papua melakukan aksi demostrasi bisu spontanitas kepada para Uskup Papua yang hari ini melakukan rapat tahunan konferensi Episkopal Papua 2021 yang berlangsung di rumah ret-ret Susteran Maranatha Waena (Rabu, 24/02/2021).
Aksi bisu spontanitas yang dikoordinir langsung oleh Kris Dogopia tiba di halaman Susteran Maranatha-Waena dengan harapan Para Uskup bisa mendengar langsung keluh kesa dan harapan umat katolik Papua selayaknya anak dan bapa dari hati-ke hati, bukan dengan niat jahat. Hal ini dikatakan Kris Dogopia selaku Koordinator aksi spontanitas suara kaum awam pribumi Katolik Papua. Walaupun harapanya tidak disampaikan secara langsung dengan adanya dialog selayaknya anak dan bapa namun tetap saja tidak mendapat respon dari para uskup.
Menurut Kris Dogopia Koordinator aksi spontanitas, sesungguhnya kami ingin mempertanyakan dan menyampaikan dimana Suara Kenabian Kami? KWI dan para uskup di Papua sudah membisu dengan suara kenabian, yang ujung-ujungnya memperbesar ketidak percayaan umat terhadap KWI yang sangat diskriminasi organisatoris maupun ketidak prioritaskan uskup pribumi Papua di Papua.
Lebih lanjut, Dogopia menyampaikan, kami datang dengan hati untuk bertemu dengan orang tua kami sebagai pemimpin gereja. Kami juga datang dengan harapan, bisa menyampaikan harapan dan keluh kesa kami umat katolik pribumi Papua di hadapan para uskup. Karena itu, kami ingin agar lima Keuskupan di tanah Papua sudah waktunya untuk mempriorotaskan pastor katolik asli Papua. Kami tidak meminta uskup titipan yang datang dari luar, yang tidak mengetahui situasi pastoral ditanah Papua secara geografis, filosofis maupun antropologis dengan benar. Karena pengalaman belakangan ini sudah membuktikan akan menambah derita umat katolik Papua, ucapnya. Mereka pun berharap, KWI dan para Uskup Papua bisa mendengar harapan ini (SI)
Editor: Erick Bitdana