RMP SIMAPITOWA: Memberikan Bantuan Kemanusiaan bagi Pengungsi di Intan Jaya

 
JAYAPURA-SUARA FAJAR TIMUR.COM.  Oraganisasi Pelajar dan Mahasiswa RPM SIMAPITOWA yang berpusat di kota study-Jayapura,  memberikan bantuan berupa uang tunai dan  pakain layak pakai secara langsung menyerahkan kepada solidaritas Mahasiswa Intan Jaya di Asrama Mahasiswa Intan Jaya di Expo Waena pada (Senin, 01/02/ 2021, Pada pukul 16.30 WIT, dini hari.

Photo istimewa YM: Saat penyerahan bantuan kemanusiaan oleh mahasiswa RMP SIMAPITOWA kepada mahasiswa Intan Jaya di Buper Waena-Papua (Senin, 01/03/2021

Solidaritas kemanusiaan yang dikoordinir langsung oleh Egenius Tebai, dalam wawancaranya yang diterima dimedia ini mengatakan,  saya sangat terpukul dengan melihat keadaan dan situasi masyarakat di Intan Jaya. Masyarakat mengungsi bukan empat orang, bukan empat kampung, bukan empat keluarga, tetapi ini empat Distrik yang di ungksikan ke ibu kota kabupaten akibat tekanan TNI dan POLRI. Akhirnya TNI dan POLRI masuk menguasai lahan.  Sehingga warga di sana tidak punya lahan untuk mengambil makanan dan lain lain dikebun. Akibatnya, warga panik dan ketakutan hingga semua mengungsi ke kampung terdekat sekitar Kabupaten terutama di Pastoran.Dan kondisi ini sangat memprihatikan dan berbahaya sehingga pemerintah wilayah Meepago bertindak secepatnya, tegas Egenius.
Selanjutnya, Salmon Tipagau, selaku ketua solidaritas mahasiwa Intan Jaya mengatakan, beberapa masyarakat di distrik terlebih distrik Ugimpa, Distrik Hita Dipa, Distrik Agisiga, dan distrik Suagapa Ibu Kota saat ini sedang mengunsi di pastoran, maka itu kami butuh banatuan dari teman teman, harapnya.
Lanjut salmon, TNI sudah menembak tiga pemuda masyarakat atau warga sipil, saya rasa kehadiran TNI itu bukan mengamankan warga tetapi datang takutkan warga, membunuh masyarakat yang ada di sana, karena Sampai saat ini pemerintah daerah tidak ada di tempat sehingga kurang adanya kontrol dari pemerintah Kabupaten Intan Jaya. Akhiranya terjadi Konflik yang lebih besar dan saya melihat lembaga DPRD Kabupaten Intan Jaya, juga tidak ada. Untuk itu, harus menangani serius dan memperhatikan masyarakat yang pengungsi memberikan tempat yang mereka bisa tinggal dengan nyaman. harapnyanya.
Kemudian kami dari Mahasiswa kabupaten intan Jaya, menyampaikan kepada keluarga SIMAPITOWA yang hadir hari ini untuk datang memberikan bantuan sumbangan berupa pakaiaan layak dan berupa uang tunai untuk demi kemanusiaan di Kabupaten Intan Jaya.  Seperti yang kita ketahui, konflik yang terjadi di Intan Jaya ini bukan masalah intan Jaya saja tetapi ini masalah papua.  Maka itu saya salmon Tipagau meminta kepada pemerintah daerah, Kapolda Papua, kemudian beberapa pemerintah yang punya hak-hak harus menarikkan TNI PORLI organic dan Non Organik yang ada di Kabupaten Intan Jaya, tegasnya.
Hal serupa disampaikan oleh ketua RPM SIMAPITOWA ( Yosep Tebay) dan beberapa teman lainnya pun mengharapkan,  agar Pemerintah Indonesia segerah menarik kembali TNI PORLI yang sedang drop di Intan Jaya dan Ndugama dan di Papua umumnya segera ditarik kembali. Karena, menurut mereka di Papua hidup TNI/POLRI jelas orang Papua hidup dengan Aman dan damai.  Maka DPR maupun Bupati orang Papua Segara bersuara untuk kembalikan TNI PORLI yang ada di wilayah Papua, lebih Khususnya di Intan Jaya dan Nduga. Tegasnya.
Dalam akhir harapannya, Yulianus Kayame selaku senior dan tokoh muda asal Meepago juga mengingatkan,  agar bahwa Manusia adalah tempat Tuhan Bertahta. Yulianus dengan tegas mengingatkan akan teguran Tuhan di suatu saat “Tuhan Allah hadir di Dunia itu tidak ada tempat lain, Tuhan hadir di dunia itu hadir di dalam diri Manusia, Saya sangat merasakan apa yang di alami oleh Masyarakat Intan Jaya, Yang di dalamnya Roh Allah terdiam, Oleh karena itu, Saya sebagai Orang Tua dan Juga Tokoh Pemuda Meepago, dari Asal Simapitowa Meminta Bahwa segala bentuk kekerasan dan segala bentuk militer yang sudah dan sedang terjadi di Intan Jaya itu harus segera tarik. Tegasnya.
Lanjut kayame, masyarakat yang sedang menderita di Intan Jaya adalah manusia yang di mana Tuhan Allah bilang Bait Suci, Bukan Bait Allah, tapi Bait Suci. Manusia itu Bait Suci. Tuhan sendiri juga mengakui bahwa manusia itu Bait Suci, Tempat Suci, Itu Tempat Surga, Jadi Masyarakat Intan Jaya menderita itu Bait Suci Allah yang sedang menderita. maka itu, Saya sebagai Tokoh pemuda, Orang Asli Papua, dari Wilayah SIMAPITOWA, meminta segera tarik Militer Apapun, kayame juga sampaikan kepada Presiden bahwa sebelum ada kutukan dari Allah dia harus mendamaikan, terutama di Nduga, Intan Jaya pada umumnya di tanah Papua. Jika tidak Negara ini akan mendapatkan kutukan dari Allah.
Lanjut kayame Negara ini mendapat kutukan Allah, tidak boleh salahkan orang Papua dan tidak boleh siapa-siapa. Kalau memang situasi ini berjalan terus, maka Indonesia akan mendapatkan kutukan yang lebih besar dari itu. Tegas

Reporter: Yulianus Magai
Editor: Erick Bitdana

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *