Jayapura-Suara-Fajar-Timur.Com. Komunitas konfrater keuskupan Timika bersama mahasiswa/i dari wisma Lidia, wisma STPK ST Yohanes Rasul dan Astrinurjaya yang berasal dari keuskupan Timika melaksanakan perayaan HUT keuskupan Timika di Aula St. Yosef Seminari Tinggi Interdiosesan Yerusalem Baru, pada hari sabtu 29 April 2023 pukul 5.00pm-12.00pm WIT. Perayan Ekaristi ini dipimpin oleh rektor seminari tinggi pastor Makxsimilian Boas Vegan, pastor Agus Tebai selaku pembina kedua dari para Frater keuskupan Timika dan dua pastor konselebran yakni pastor Oksi Bukega dan pastor Marlon.
Perayaan HUT Keuskupan dirayakan bersama empat komunitas konfrater region papua yakni dari keuskupan Agung Merauke, Jayapura, Sorong Manokwari dan Agats-Asmat, para dosen dan karyawan/i STFT Fajar-Timur, biara PRR Waena beserta tamu undangan lainya. Sebelum perayaan Ekaristi dimulai, Fr Avelinus Edowai membacakan Porofil Keuskupan yang berawal dari Pastor Jhon Philip Saklil Pr di pilih sebagai pastor Kepikevan di Paniai dan dipilih menjadi Usukup Keuskupan Timika dan sampai saat ini pator Martin Kuayo Pr dipilih sebagai Pastor Adminstrator keuskupan Timika.
Awal Perayaan Ekaristi dalam pengantar, pastor Max mengatakan “moto yang diangkat oleh uskup alm Jhon Philip Saklil Pr adalah Parate Viam Domini. Moto tabisa ini dipilih berdasarkan refleksi yang panjang dan mendalam. Dengan demikian, dalam seluruh karyanya bapa uskup berfokus pada mepersiapkan jalan bagi Tuhan. Perayan Ekaristi ini merupakan syukur atas seluruh Karya Tuhan dalam Gereja keuskupan Timika dalam mepersiapkan jalan bagia-Nya”.
Pastor Agus Tebai dalam kotbahnya mengatakan bahwa “Yesus Kristus ialah Pintu, Ia menjadi akses untuk masuk kedalam, Ia menjadi pusat sentaral dari keselamatan. Yesus memberi diri menjadi akses dengan penuh kasih, kasih yang memberi tanpa ada beban, kasih dengan penuh totalitas”. Dalam kaitanya dengan bacaan pertama dan kedua, “Petrus menjadi pewarta kasih dengan membaptis banyak orang dan menjadikan bagian dalam komunitas kasih Allah. bacaan kedua, Paulus yang sebelumya pembunuh jemaat Yesus Kristus berubah menjadi pengikut Yesus Kristus yang militant”. Lebih lanjut, Moto Keuskuapan “Parate Viam Domini” atau Siapkan Jalan Tuhan merupakan pilihan Gereja keuskupan Timika untuk menjadi seorang hamba Allah. Karena itu, uskup, timpas dan seluruh umat keuskupan Timika harus menjadi seorang hamba seperti Yeus Kristus yang menjadi hamba bagai Bapa-Nya, St. Paulus dan St. Petrus menjadi hamba bagi Yesus Kristus dalam pewartaan Injil. Akhir kotbahnya pastor Agus mengajak “Mari kita semua menjadikan Yesus sebagai pusat untuk mengenal Allah agar kita menjadi hamba Allah secara total”.
Setelah perayaan Ekaristi, dilanjutkan dengan sambutan dari ketua panitia HUT Fr Vinsen Yogi. Dalam sambutanya ia mengatakan “Perayaan ini dilakasanakan oleh emapat komunitas, yakni konfrater keuskupan Timika, mahasiswa/i dari wisma Lidia, wisma Astrinurjaya dan wisma STPK St Yohanes Rasul yang berasal dari keuskupan Timika. Ia mengatakan, sebenarnya perayaan ulang tahun keuskupan pada 18 April lalu, namun diundurkan karena banyak kegiatan lainnya, seperti paskah bersama sekolah teologi sekota Jayapura dan paskah bersama komunitas Seminari Tinggi. Untuk menyambut kegiatan ulang tahun, diawali dengan seminar bersama dengan Thema misi dan implikasi pastoral tungku api.
Fr Yogi mengucapkan limpah terima kasih kepada pastor rektor Seminari Tinggi Interdiosesan Yerusalem Baru yang bersedia memimpin perayaan ekaristi juga kepada pastor Agus Tebai, pastor Oksi dan pastor Marlon sebagai konselebran dalam perayaan ekaristi. Ia juga menyampaikan limpah terima kasih kepada para pastor keuskpan Timika para frater TOP, TOK yang telah bersedia menyumbangkan dana dalam melaksanakan perayaan ulang tahun keuskupan Timika. ia juga menyampaikan limpah terima kasih kepada umat yang tidak bisa kami sebut satu persatu dalam mendungkung dan menyumbangkan berupa dana maupun materi dalam melaksanakan perayaan ulang tahun. Ucapan limaph terima kasih juga kepada, emapat komunitas konfrtater keuskupan reigio papua yang telah bersedia mebantu kami dalam mepersiapkan perayaan ulang tahun, mulai dari dekorasi, masak dan liturgi. Akhir sambutan, ia mengucapakan limpah terima kasih kepada semua dan mohon maaf yang sebesar-besarnya bila ada hal yang kurang berkenan di hati para hadirin semua.
Setelah sambutan ketua panitia, Pasor Agus Tebai selaku Pembina menyampaikan kesan-kesan dalam mepersiapkan perayaan ulang tahun. Ia mengatakan, “perayaan ini mau dibuat sederhana, tidak meria dan tidak resmi tetapi apa yang dipikirkan itu tidak terjadi. Kegiatan seminar sehari juga sesunggunya dibuat seperti shering bersama tetapi berkembang menjadi diskusi ilmiah hingga perayaan HUT Keuskupan ini menjadi meria juga”. Ia juga terkesan dengan para frater keuskupan Timika, “saya terkesan dengan para frater keuskupan Timika karena mereka dengan inisiatif melaksanakan basar dua kali yaitu basar ikan lele dan RW kemudian dalam persiapan latihan lagu bersama tiga wisma luar mereka membuat jadwal tanpa ada pengarahan dari Pembina dan ini adalah sesuatu yang luar biasa, karena itu saya mengapresiasi mereka”.
Setelah kesan-kesan dari pastor Agus, dilanjutkan dengan pemotongan kue ulang tahun yaitu, pastor Agus Tebai, rektor seminari tinggi pastor Makxmilian Boas Vegan, Ketua Sekolah STFT Fajar Timur pastor Bernard Baru OSA, ketua panitia ulang tahun, ketua konfrater Timika, perwakilan wisma Lidia, Astrinurjaya dan STPK Yohanes Rasul. Seteleh pemotongan kue dilanjutkan dengan tampilan vocal grup dari paroki St. Yusuf Paniai dan Puisi dari Fr Aleks Wetipo. Kemudian foto bersama dan makan malam. Acara ini diakhiri dengan goyang bersama hingga tutup pada pukul 12.00 pm WIT.
Ripord; Antonius Tebai.