Oleh: Dedy May
Mahasiswa STFT Fajar Timur
Perjumpaan kini berawal dan berakhir. Awal kita berjumpa, engkau memberikan senyumanmu yang mempesona, kini engkau mengakhiri perjumpan kita di tengah jalan. Engkau pergi meninggalkan senyummu, dengan sepotong surat akan kembali. Ku tunggu janjimu, hingga detik ini. Janjimu hanya menambah luka, dikala engkau pergi memberikan secarik surat kepada lelaki idamanmu.
Aku hanyalah tebuhmu yang engkau mimis airnya, lalu engkau buang ampasnya. Engkau janji akan kembali padaku. Namun hanyalah memori yang engkau titipkan, menambah rindu yang mendalam. Hari-hari aku menanti kedatanganmu, namun engkau tak kunjung datang. Senyumanmu membuat aku terpanah, oh,,apakah itu hanyalah halusinasiku, ataukah kepura-puraanmu. Ingatlah gula-gula hello kity yang engkau berikan, sudah tiada artinya, semua hanyalah sepotong kertas.
Di ujung malam aku menanti, teriakan suara burung, yang mengantar sang fajar Timur, hari sudah pagi. Namun aku masih duduk di tengah malam. Disini kumenanti suara telponmu, kapan engkau penuhi janjimu, aku masih disini, dan masih duduk di tengah malam. Senyummu kan selalu kubawa, apakah aku bawa pergi hingga di liang kubur, ataukah aku menantimu di ujung malam, hingga mengantar pagi.
Aku masih disini, negeri dimana penduduknya berambut keriting dan berkulit hitam. Dan dikenal dengan nama rumpun, Melanesia. Gunung gemunung begitu melunjang, menutupi arah pandanganku padamu, engkau pergi begitu jauh, aku tak mampu melihatmu lagi, engkau berpaling dariku, wahai pemilik senyum meninggalkan kenangan manis, akhirnya pahit. Engkau membangun harta dan tahta, demi kenyamananmu, aku tak dapat memberikan senyumanmu secara penuh.
Engkau memberi dan mengambil. Engkau meninggalkan aku dengan sejuta kenangan yang tak terbilang, engkau janji akan kembali. Biarkan aku membungkus janjimu, di bawah telapak kakiku, menunggu hari yang akan datang, benarkah katamu, engkau membut lukisan yang begitu sangat indah, dan aku melihat lukisanmu, aku terpesona, namun semua hanyalah kenangan yang aku bayangkan.