Dengan gembira bersama melangah, kita semua menghadap Tuhan. Tepuklah tangan, nyanyi suka ria, sebab besar kasih setia-Nya.
Jayapura. SUARAFAJARTIMUR.COM – Nyanyian di atas membuka rangkaian misa syukur dua imam baru asal Keuskupan Agung Merauke, pada Sabtu, 19 Juni 2021. Perayaan Ekaristi yang berlangsung di Rumah Studi Duta Damai St. Nikolaus (RSDDN) milik konfrater Keuskupan Agung Merauke merupakan misa perdana bagi RD Emanuel Da Santo dan RD Valentinus Generatus Nuga. Kedua imam tersebut ditahbisan oleh Mgr. Petrus Kanisius Mandagi MSC pada 25 April 2021 di gereja Katedral St. Fransiskus Xaverius, kota Merauke. Misa syukur di RSDDN merupakan penutup masa liburan kedua pastor sebelum menuju ke tempat perutusan yang baru.
Dalam Perayaan Ekaristi Syukur, kedua imam baru didampingi Rektor Seminari Tinggi Interdiosesan Yerusalem Baru (STIYB) RD. Maximilianus Boas Pegan, RD. Viky Bauntal, dan RP. Yan Djawa SVD sebagai konselebran. Perayaan Ekaristi dihadiri oleh konfrater dari STIYB, para pastor, suster, para saudara OFM, Astri Nurjaya, serta tamu undangan lainnya.
Dalam kata pengantar, RD Emanuel menyatakan bahwa menjadi seorang imam bukan masalah waktu tetapi menikmati proses yang ada. Seorang calon imam perlu membangun niat dan hati untuk terarah kepada Yesus sebab sebagian besar hidup seorang calon imam adalah untuk mengungkapkan kesetiaan dan bukanlah sekadar pamer belaka.
Valentinus yang membawakan homili memulai kisahnya dengan menceritakan pengalamannya dengan sang tokoh idola, Wiro Sableng. Angka 212 yang tertulis di dada Wiro Sableng dan kemudian ditirunya membuat Valen berani pergi berkelahi di kampung tetangga meskipun akhirnya babak belur. Pengalaman tersebut direfleksikannya sebagai bagian dari perjalanan panggilannya. Ia berani berkelahi di kampung tetangga karena termotivasi oleh tokoh idola yang menjadi pegangannya. Dalam homilinya, RD Valen berpesan kepada para frater agar menjadikan Yesus sebagai pegangan hidup. Pengalaman bersama Tuhan adalah petualangan. Di sana kita mampu menemukan pahit dan manisnya panggilan hidup. “Percaya saja, nikmati prosesnya, kami telah membuktikan itu. Maka itu, mari memberanikan diri untuk menjawab panggilan Tuhan dengan mampu bertahan meskipun gelombang dan angin taufan terus menghantam.”
Perayaan Ekaristi dilanjutkan dengan sambutan RD. Emanuel, RD. Valentinus dan Pastor Rektor STIYB, RD Maximilianus Boas Pegan. Dalam sambutannya, RD Valen menyatakan alasan kembali ke rumah untuk mengingat kembali rekam jejak selama berproses menjadi Imam. “Kami bersyukur bahwa STIYB dan STFT menjadi rumah kami yang sangat berharga. Kami kembali dan masih menemukan cita rasa seminari yang sama.” Bersamaan dengan itu, RD Emanuel dalam sambutannya menyatakan bahwa menjadi seorang imam adalah kehendak bebas seseorang. Akan tetapi, kehendak bebas itu harus sungguh dapat dipertanggungjawabkan dan karena itu, perlu hati untuk mampu menanggapi sapaan Allah. Di akhir sambutannya, RD Emanuel meminta doa seluruh umat sebab mengutip ungkapan Mgr. Mandagi, “Roh memang kuat tetapi daging lebih sedap”.
Perayaan Syukur atas pentahbisan dua imam baru dilanjutkan dengan acara ramah tamah dan rekreasi bersama di aula St. Bernadeta RSDDN. RD. Emanuel akan ditempatkan di Seminari Tahun Orientasi Rohani Keuskupan Agung Merauke sebagai pembina, sedangkan RD Valentinus ditempatkan di salah satu paroki di Kevikepan Kepi. (19/06/2021)
Reporter: Agustinus Sarkol