JAYAPURA-SUARA FAJAR TIMUR.COM. Dengan satu tekad dalam membangun Budaya Damai di Tanah Papua, Keluarga besar Mahasiswa Katolik Se-Jayapura mengadakan misa bersama yang bertepatan langsung dengan Hari Pekabaran Injil di Tanah Papua yang dirayakan pada hari ini Jumat 05 Februari 2021 usia yang ke- 166 tahun.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Mgr. Leo Laba Ladjar OFM (Uskup Keuskupan Jayapura), Pastor Moderator (RD. Yohanes Imanuel Kayame, Pr), Rektor Universitas Cenderasih (Dr. Ir. Apolo Safanpo, beserta dosen-dosen Senior Katolik dan Pembina UKM-KMK Uncen, USTJ dan Poltekes Jayapura. Misa Awal Semester Genap tahun akademik 2020-2021 ini berlangsung di Auditorium Univeristas Cenderawasih, Abepura -Papua (Jumat, 05/02/2021) pukul 80:00-12:00 Waktu Papua.
Kegiatan diawali dengan diskusi ajaran sosial Gereja dan dilanjutkan dengan Misa yang dipimpin langsung oleh Mgr. Leo Laba Ladjar, OFM dan selebran RD. Yohanes Imanuel Kayame (Pastor Moderator) yang diahdiri oleh Rektor Universitas Cenderawasih, dosen-dosen senior dan Keluarga Mahasiswa Katolik dari Tiga Univiersitas Ternama di kota Jayapura.
Misa bersama dengan mengusung thema “Membangun Persekutuan dengan Kristus dalam Studi, Karya dan Dalam Menciptakan Papua Tanah Damai” menjadi harapan bersama dan cita-cita bersama yang digali dan diperjuangkan bersama. Dengan harapan Papua tanah Damai, maka persatuan dan kesatuan menjadi penentu yang harus diciptakan dari pribadi dan kelompok sebagai orang beriman yang berakar pada Yesus Kristus sebagai Jalan, Keselamatan dan Hidup. di lingkungan akademik maupun dimana pun kita berada.
Hal ini disampaikan Mgr. Leo Laba Ladjar dalam homilinya sekaligus mengajak para Mahasiswa-mahasiswi sebagai tonggak gereja di Papua. Berdasar pada Injil, dengan nada pesan Mgr Mengajak orang muda agar meningkatkan kemampuan atau talenta yang dimiliki untuk dikembangkan melalui wada yang diciptakan, agar secara aktif menyalurkan kepada sesama dengan penghorbanan, tingkatkan kebiasaan baik, belajar berorganisasi dan juga menghargai sesama yang lain. Muda-mudahan dengan wadah semacam ini yang sudah dibangun menjadi kesempatan untuk belajar banyak hal positif untuk membentuk diri yang integral secara akademik, moral dan karakter, berani mengatakan kebenaran ditengah situasi yang tidak menentu, dengan menjiwai semangat Kristus sebagai prinsip dasar hidup demi terciptanya Papua Tanah Damai, ucapnya.
Lebih lanjut, sambutan mewakili dosen senior dan pembina UKM-KMK Se-Jayapura Kurniawan Fatma mengajak seluruh mahasiswa untuk selalu siap sedia mengambil bagian dalam setiap tugas yang diberikan. Sebab akan kita peroleh dua manfaat dalam belajar secara soft well dan hard work dengan beragam tipe mahasiswa dilingkungan pelajar.
Dalam kesempatan yang sama, Elias Gobay Mewakili Keluarga Mahasiswa Katolik se-kota Study Jayapura menyatakan “Ucapan terima kasih atas dukungan dan partisipasi dari pihak gereja dan pihak dosen yang sudah turut partisipasi dalam terlaksananya seluruh kegiatan dari awal persiapan hingga akhir terselasinya kegiatan ini. Kami bersyukur dengan kegiatan ini semakin menyatuhkam kami membentuk persekutuhan keluarga katolik dilingkungan pelajar se-kota Jayapura. Gobay juga berharap, semoga kedepan bukan hanya tiga KMK Universitas saja tetapi akan diadakan kerjasama dengan Universitas lain diseluruh kota study Jayapura. Menurutnya, kegiatan ini menjadi wadah kumpulan orang muda katolik dilingkungan pelajar dengan memiliki agenda tersendiri guna menyatuh pelajar mahasiswa/wi katolik se-kota Jayapura.
Beliau Selaku ketua umum UKM-KMK se-Kota Jayapura sekaligus pendiri KMK menyampaikan laporan sekaligus menyatakan rasa syukur dan ucapan terima kasih atas dukungan berupa moril dan materil dari pihak Keuskupan Jayapura, Rektor Universitas Cenderawasih, Para dosen senior dan pembina dan pastor moderator. Gobay pun mengharapkan agar dukungan dari semua pihak selalu ada buat kami demi mendukung terlaksana program-program kami kedepan, tegasnya.
Hal serupa disampaikan RD. Yohanes Imannel Kayame, Pr selaku Pastor Moderator dilingkungan pelajar. Agar kegiatan seperti ini sebenarnya bertujuan untuk membangun persekutuhan, persaudaran dan kebersamaan sebagai satu kerluarga di lingkungan kampus se-Jayapura. Karena Jayapura sebagai pusat kota study di Papua, maka terciptanya wadah dan dorongan dari semua pihak guna mengumpulkan dan mendidik anak muda sebagai kader-kader gereja katolik di Papua.
Menurutnya, kedepan akan diadakan kegiatan yang sifatnya rekreatif seperti mengadakan pertandingan sepak bola dilingkungan pelajar agar kesatuan sebagai orang katolik semakin terbentuk, tegasnya.
Reporter: Erick Bitdana dan Sebedeus Mote