JAYAPURA-SUARA FAJAR TIMUR.COM. Keluarga Mahasiswa Katolik St. Yohanes Pembaptis (Universitas Cenderawasih, Poltekes dan USTJ) se-kota Studi Jayapura melakukan penyerahan hasil pengalangan dana untuk Pengungsi masyarakat Intan Jaya. Penyerahan bantuan kemanusiaan ini dalam bentuk dana sebesar Rp. 22.107.000,00 (Dua puluh dua juta seratus tujuh ribu rupiah). Penyerahan bantuan dana ini berlangsung usai mengakhiri perayaan Ekaristi di depan Gua Maria Gereja Paroki Gembala Baik Abepura (Minggu, 21/02/2021)
Mewakili Keluarga Mahasiswa Katolik Se-jayapura, penyerahan ini secara simbolis di serakan oleh ketua KMK se-Jayapura (Elias Gobay) Kepada pastor moderator mahasiswa katolik Se-jayapura (RD. Yohanes Kayame) yang selanjudnya akan di teruskan Ke keuskupan Timika dan dari Keuskupan Timika akan di teruskan ke intan jaya Paroki bilogai.
Elias Gobay selaku ketua (KMK) Se-Jayapura di media ini menyatakan, Pengalangan dana ini dilakukan di beberapa gereja dalam Keuskupan Jayapura seperti ; Paroki APO, Paroki Argapura, Paroki Kotaraja, Paroki Abepura, Paroki Sentani dan Stasi Entrop. Kami lakukan pengalangan dana ini pada Minggu 7 Maret dan Minggu 14 maret 2021, kami mengasilkan dana sebesar 22.107.000,00, pada akhirnya hari Minggu 21 Maret 2021 bisa kami menyerakannya, ungkapnya.
Lebih lanjut, Gobay selaku ketua umum KMK ucapan terima kasih atas dukungan dari seluruh pihak, “kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pastor Yohanes Kayame, Para Pastor Paroki dan Dewan paroki serta seluruh umat katolik yang telah membantu/menyalurkan sumbangan berupa dana melalu pengalangan yang kami lakukan untuk di berikan kepada masyarakat pengungsi di intan Jaya Paroki Bilogai Keuskupan Timika. Kami juga mengucapkan Terima Kasih kepada Keluarga mahasiswa Katolik KMK Se-Jayapura (UNCEN, POLTEKKES, DAN USTJ) dalam keterlibatannya untuk melakukan pengalangan dana, ucapnya dalam nada syukur.
Keluarga Mahasiswa Katolik Se-kota study Jayapura pun berharap, sumbangan yang disalurkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat pengungsi Intan Jaya. Terutama sebagai tulang punggung katolik dan bagian dari gereja katolik harus berbalik pada masyarakat tertindas berdasarkan Ajaran Sosial Gereja (ASG) “Misi Tuhan sejatihnya” untuk memberikan bantuan berupa moril maupun materil.
Keluarga Mahasiswa Katolik Se-kota study Jayapura juga menilai, pada dasarnya pengungsi ada karena adanya Problems, sehingga pengungsi Intan Jaya tidak terlepas dari Peperangan antara TNI/PORLI dan TPNPB/OPM.
Dengan melihat pengungsian yang mengakibatkan penderitaan Umat Allah yang semakin meningkat, Keluarga Mahasiswa Katolik mendesak supaya TNI/POLRI tidak di drop lagi ke Papua Terutama di Nduga, dan Intan Jaya serta beberapa daerah lain di Papua yang hari ini di tandai sebagai daerah konflik antara TNI/POLRI dan TPNPB/OPM. Kami pun berharap TNI/PLRI harus di tarik kembali dari Papua. Supaya tidak mengundang konflik yang melahirkan Penderitaan yang terus menerus(*) (Elias Gobay)
Editor: Erick Bitdana