IDEOLOGI DAN HARAPAN
(*Oleh. Ipurkitweng N. Uropmabin
Dunia terus bergerak, berubah dan berkembang secara pesat dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang sangat berkembang dan menjadi suatu wadah yang menghasilkan banyak orang pintar yang menjadi aktor-aktor sejarah perkembangan dunia ini adalah dunia politik. Perkembangan politik menjadi salah satu bukti kemajuan manusia dan dunia. Berbagai penemuan membantu kita untuk hidup lebih maju, berdamai dan sejahtera. Namun sejarah menjadi saksi terjadinya berbagai peristiwa yang mengancam dan menghancurkan hidup manusia dan alam semesta karena banyaknya orang yang berpolitik demi kepentingan diri sendiri sehingga mengorbakan rakyat jelata. Perkembagan politik berkesinambungan dengan perkembangan eraglobalisasi sehingga telah mengakibatkan terjadinya konflik sosio-politik, pencemaran lingkungan, udara, dan kerusakan hutan yang dari tahun ke tahun semakin pesat. Perkembangan politik dan globalisasi dunia menjadi salah satu bentuk konflik, kekerasan dan perang terus berlangsung dengan menggunakan cara-cara yang semakin canggih.
Pengalaman derita dan kepahitan hidup adalah guru yang terbaik untuk kita belajar untuk merealisasikan hidup damai. Karena pengalaman kepahitan membuat kita tangguh, tahan ujih, memperjuangkan, peduli terhadap hidup damai bagi sesama dan lingkungan. Pengalaman hidup yang mengilhami untuk menjadikan kehidupan makin bermartabat dan bijksana mengembangkan secara integritas. Manusia merupakan makhluk sosial sekaligus rasional, hidup bijksana ditandai oleh perjuangan untuk mencapai dan menghayati kebenaran melalui dialog untuk mengupayakan dengan konsiten agar kebaikan, keadilan, dan perdamaian itu terjadi dalam lingkungan sosial dimana kita hidup dan berada.
Konflik kekerasan politik di tanah Papua telah mewariskan ingatan dan kenagan pahit tentang sejarah hidup masyarakat Papua. konflik sosio-politik yang terjadi di tanah papua tersirat, tersimpan dan terkubur segala suka duka mendalam. Segala macam pembunuhan, perampasan, intimidasi, terror, pengejaran dan pembungkaman terus menjadi memori passionis yang direkam dan diingat secara tutun temurun. Dala situas passionis ini di mana saja kita berada konflik menjadi cerita siang-malam olang Papua. Di tengah situasi demikian perlu memberikan informasi atau berita tentang damai di upayakan dari berbagai media agar informasi dapat di rillis oleh kahlayak umum. Memperjuangkan perdamaian merupakan panggilan dan tanggungjawab bersama untuk membela hidup, menjunjung tinggi nilai-nilai moral, martabat, dan menumbuhkan harapan akan kehidupan masa depan yang lebih baik dan damai.
Kehidupan yang damai merupakan lahan subur bagi setiap orang untuk memperjuangkan dan mewujudkan, mengembangkan segala potensi dirinya demi keadilan dan perdamaian. Jati diri seorang pejuang perdamaian adalah seorang rendah hati dan menaruh totalitas dirinya demi kepentingan bersama. Sebab menghargai sesama manusia sangat menegaskan dan memberi rasa damai sehingga dalam hidup dapat merubah situasi yang tidak memungkinkan terjadi sedemikian cepat. Di tengah situasi konflik politik ada banyak orang yang memilih untuk berjuang melalui jalur politik, pendidikan dan lain sebagainya agar dengan melalui jalan tersebut dapat membebaskan dan mendatangkan perdamaian di tengah situasi yang tidak kondusif di tanah Papua.
Berdasarkan realitas yang terjadi di tanah Papua sangat memprihatinkan bahawa kepedihan akibat perang politik yang berkepanjang di Tanah Papua justru mengorbankan banyak orang. Namun di sisi lain mendorong kita untuk lebih giat lagi memperjuangkan keadilan dan perdamaian di tanah Papua. Perang politik di tanah Papua tidak bisa dilawan dengan perang politik karena hanya akan melanggengkan kekerasan dan derita yang berkepanjanga. Perang merupakan kekalahan kemanusiaan karena jalan kekerasan tidak sesuai dengan martabat manusia sebagai makhluk yang berakal budi. Maka adanya dialog Jakarata- Papua sebagai salah satu solusi untuk duduk bersama membicarakan persoalan atau peristiwa-peristiwa yang terjadi di tanah Papua ini demi menciptakan Papua yang dami, aman, dan tenteram.
Melalui dialog kita menemukan bahwa masalah sosial politik di tanah Papua merupakan tanggungjawab kita bersama untuk membangung hidup yang damai. Kekerasan politik (ideologi) tidak bisa dibiarakan begitu saja sebab akan berjatuhan korban di kedua bela pihak. Maka jalan terbaik atau solusi untuk mengatasi persoalan atau konflik tersebut adalah melalui dialog akal sehat dan bermartabat. Karena dialog merupakan pilihan dan solusi untuk menemukan jalan kehidupan yang bermartabat, berpihak pada pelestarian nilai-nilai universal dari pada kepentingan hidup sesaat yang tidak peduli terhadap masa depan yang tidak bermartabat.
Dialog Jakarta–Papua merupakan suatu kerinduan besar bagi sebagian orang asli Papua untuk memperjuangkan sistusi politik yang aman dan damai di dalam satu rumah. Juga perjuangan nyata melawan segala bentuk kekerasan dan sekaligus memotong mata rantai kekerasan konfilk politik yang berkepanjangan di Tanah Papua ini. Dengan fokusnya dialog dapat memfokuskan diri pada hasrat yang benar dan mendasar dari semua pihak terlibat untuk mengakhiri konflik politik yang berkepanjangan di tanah Papua dan mengangkat martabat dan nilai- niali universal untuk menjamin kesamaan derajat manusia Papua sebagai ciptaan Tuhan yang mulia. Kedua belah pihak juga dapat memusatkan perhatiannya pada nilai-nilai universal agar dipenuhi dalam rangka menciptakan Papua tanah damai.
Berbagai solusi keliru yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesi terhadap orang Papua ialah dipaksa untuk menerimannya tanpa memberikan tangapan alternatif bagi orang asli Papua. Pandanga lain selalu dilihat dan ditafsirkan sebagai separatis dan makar. Maka orang Papua menjadi korban kebijakan politik pemerintah. Melalui dialog Jakarta- Papua mesti diberikan ruang atau kesempatan yang luas untuk melaksanakan hal berpartisipasi (the right to participation) dalam keseluruhan proses dialog Jakarta- Papua untuk menentukan naibnya sendiri (Neles Tebay, 2015: 28-29).
Konflik, kekerasan alam semesta dan perang politik melanda hidup sosial telah memporak-porandakan pilar-pilar hidup damai manusia. Maka tugas setiap orang, khususnya kita pribadi masing-masing perlu memperjuangan untuk membangun kembali kehidupan yang damai, karena kita dipanggil untuk memperjuangkan nilai-nilai kebenaran dan kedamaian di bumi ini (C.B.Mulyatno, 2012:10). Kehidupan seorang pejuang damai diwarnai dengan pergulatan batin untuk mengambil pilihan yang tepat dan penuh risiko untuk membawa perdamaian bagi sesama dan lingkungan hidup manusia. Berbagai derita dan kekerasan meneguhkan bahwa hidup damai membutuhkan perjuangan yang tidak mengenal lelah. Pengalaman menegaskan bahwa kerinduan hidup damai sedemikian berharga dan bernilai. Apakah dengan demikian, kita cukup menunggu damai itu sebagai hadia yang jatuh dari langit? Damai memang merupakan hadia, namun hadia itu tidak akan datang kalau tidak ada perjuangan untuk menggapainya.
Oleh sebab itu, hemat penulis bahwa seluruh kekerasan dan konfilk politik yang berkepanjangan di tanah Papua ini harus penyelesaiaannya dengan akal sehat bukan dengan akal emosional. Berdasarkan empat akar masalah yang sudah diidentifikasi oleh LIPI maka di dalam Dialog Perlu mencari jalan keluar untuk memutus mata rantai konfli Papua. dengan demikian saya optimis memerikan sebuah rekomendasi kepada berbagai pihak, terlebih khusus kepada pemerintah Indonesia dapat berdialog dengan United Liberation Moveman for West Papua sebagai wadah politik orang asli Papua dengan dimediasi oleh pihak ke tiga yang netral. ULMWP sebagai rumah politik perjuangan orang asli Papua maka pemerintah Indonesia mesti rendah hati dan membuka diri untuk melakukan dialog agar tercipta perdamaian di tanah Papua.
Penulis adalah Mahasiswa Semester I di STFT “Fajar Timur” Abepura, Papua