Filep Jacob Samuel Karma; Seorang Nabi Dari Papua (Suatu Tinjauan Reflesksi Teologis)

 

 

Biografi Filep Karma (FK)

Filep Jacob Samuel Karma lahir pada 14 Agustus 1959 di Jayapura (Nugini Belanda). Karma dibesarkan dikeluarga kelas atas yang aktif di perpolitikan daerah. Ayahnya, Andreas Karma, adalah pegawai negeri sipil didikan Belanda yang lanjut bekerja untuk pemerintah Indonesia pasca-kemerdekaan. Andreas adalah bupati Jayawijaya dan Serui. Filep Karma dikaruniai dua anak dari pernikahannya dengan Ratu Karel Lina, keturunan Melayu-Jawa, yang bernama Audryne and Andrefina. Filep Karma mengenyam pendidikan di Solo, Jawa Tengah, sebelum menjadi pegawai negeri sipil seperti ayahnya. Pada tahun 1997, ia berangkat ke Manila untuk kuliah selama satu tahun di Asian Institute of Management, namun Ia tidak menyelesaikan studinya.

Setelah pulang dari Manila, Filep Karma (selanjunya disebut FK) berkecimpun dalam dunia aktivis kemanusian. Terutama ia melawan seluruh kekuasaan, struktural, sistim dan kebijakan Indonesia yang sangat otoriter dan menindas rakyat kecil “rakyat Papua”. Fk bukan hanya semata-mata berjuang atas nama ideologi bangsa Papua untuk “M” tetapi lebih dari itu, yakni membelah dan menyuarahkan atas rasa dan kodrat kemanuisan. Terutama rakyat yang ditindas oleh Negara Kolonial yang sangat korupsi, kapitalis dan nepotisme. Dalam semangat itu, Pada tanggal 2 Juli 1998, ia memimpin upacara pengibaran bendera Papua Barat di Biak. Dari peristiwa tersebut, terjadi penembakan dari TNI dan Polisi terhadap aktivisnya. Korban yang menewaskan kurang lebih 100 orang dan FK dihukum penjara selama 10 bulan.

Tanggal 1 Desember 2004, FK berpartisipasi dalam upacara pengibaran bendera “Bintang Fajar” kedua yang menandakan ulang tahun kemerdekaan Papua dari Belanda. Pasukan keamanan Indonesia lagi-lagi diduga menembaki kerumunan dan menewaskan para aktivis pro-kemerdekaan. FK kembali ditangkap bersama sesama aktivis Yusak Pakage. FK di hukum 15 tahun penjara di Abepura Jayapura dan Pakage 10 tahun penjara. Semasa penjara, FK di siksa dengan menendangi, memukuli seperti layaknya bukan manusia.

Setelah dibebaskan dari tahanan, ia tetap konsisten dalam komitmenya dengan membelah harkat dan martabat manusia Papua dari segala macam penindasan, kekerasan, ketidak adilan Negara Indonesia, hingga ia tewas terdampar di pantai Base G Jayapura pada 1 november, tepat pada hari Raya Semua orang Kudus Sedunia dalam Gereja Katolik. (https://id.m.wikipedia.org/wiki/Filep_Karma, di akses 3 November 2022).

Selayang Pandang Nabi

Sebutan kata Nabi dikenal dalam agama. Pada umunya Nabi diartikan sebagai seorang pilihan dan utusan dari Allah yang dipenuhi oleh Roh Kudus. Sebagai seorang utusan dan pilihan dari Allah tentu ia mewartakan Apa yang dikehendaki oleh Allah, yakni seruan pertobatan dan keselamatan “Menghadirkan Kerajaan Allah” bagi segenap manusia. Ia juga adalah orang yang mampu menafsirkan peristiwa-peritiwa masa lampau, masa kini dan masa depan. (Geral o’collins, sj dan Erdward G. Farugia, sj ; 1996 : 211)

Dalam Kitab suci perjanjian lama nabi memiliki peranan yang sangat penting dalam sejarah perjalanan bangsa Israel. Bangsa Israel dapat disebut sebagai orang yang menjadi pengantara antara bangsa Israel dan Tuhan. Nabi-nabi yang cukup terkenal kita sebut saja, Nabi Musa, Yosua, Daniel, Hosea, Amos, Nehemia, Natan, Mikha, Yesaya dan nabi-nabi lainya. Peranan mereka adalah mengingatkan bangsa Israel ketika bangsa Israel melakukan praktek-praktek hidup yang tidak benar, seperti menyembah dewa-dewi “tuhan-tuhan dari bangsa kafir”. Hal yang perlu digaris bawahi, bahwa ketika bangsa Israel meninggalkan Tuhan, mereka ditindas habis-habisan dari bangasa lain. Dalam situasi demikian, seorang nabi tampil untuk mengingatkan bangsa Israel agar kembali kepada Tuhan dengan meninggalkan praktek-praktek hidup yang tidak benar. Ketika mereka bertobat, mereka menjadi bangsa yang kuat dan menguasai bangsa-bangsa lain.

Seorang nabi juga cukup berperan penting dalam meperingatkan Raja Israel dan para pejabat Israel ketika mereka memperaktekan hidup dengan menindas rakyatnya, yakni merampas hak milik rakyat, mengenakan pajak yang tinggi, merampas tanah, kebun, istri orang dan lain-lain. Nabi tampil untuk mengingatkan praktek-praktek hidup yang tidak benar.

Cuplikan dan Peranan Beberapa Nabi dalam PL

Nabi Musa, keturunan Yakup tampil ketika bangsa Israel ditindas oleh kerjaan Mesir. Mereka diperbudak dan mereka bekerja untuk pembangunan kekuasan kerajaan Mesir. Gadis-gadis cantik seringkali dijadikan sebagai istri dari para penguasa. Aspek ekonomi dalam bangsa Israel sangat minim. Mereka tidak diperkenankan untuk menjabat dalam politik. Posisi bangsa Israel jelas-jelas bahwa mereka adalah bangsa budak untuk kepentingan bangsa Mesir. Dalam situasi demikian nabi Musa dipanggil oleh Tuhan untuk membebaskannya. Ia (Nabi Musa) menyuarakan dan bertemu dengan Firaun agar bangsanya dibebasakan. Meskipun Firaun berkeras hati untuk terus menindas namun pada akhirnya dibebaskan dari penindasan dan perbudakan.

Nani Natan, tampil ketika bangsa Israel dipimpin oleh Raja Daud. Pada umunya bahwa, raja Daud terkenal sebagai orang yang saleh, lembut, ramah dan baik, namun orang yang dekat dengan Daud menilai bahwa dia adalah raja yang kejam, memimpin dengan tangan besi dan menindas orang yang berbeda haluan dengan pemikiranya. Nabi Natan tampil untuk mengingatkan Raja Daud. Daud dengan sengaja memerintahkan uria, suami Badsyeba untuk berada pada garis depan ketika prajurit Israel berperang melawan bangsa lain. Dengan maksud agar Uria dapat tewas dalam pertempuran tersebut. Setelah Uria tewas, Daud menjadikan istri Uria sebagai istinya. Tindakan Raja Daud ini dibongkar oleh nabi Natan, bahwa tindakan tersebut adalah tindakan kejam. Akhirnya Raja daud menyesal akan tindakannya.

Nabi Amos ialah seorang nabi kecil dari kerajana Israel selatan. Ia dipilih oleh Tuhan untuk pergi ke kerajan Utara untuk menyampaikan berita pertobatan, terutama para pejabat yang sangat korup dan mennindas rakyat kecil. Para pejabat kerajan menjadikan rakyat kecil sebagai budak, mengenakan pajak yang tidak seimbang, mengambil hak-hak rakyat kecil sehingga rakyat akar rumput menjadi semakin tertekan. Nabi Amos tampil untuk membobrok dan membuaka kedok bagi para penguasa yang sangat menidas rakyat.

Nabi Mikah, tampil dikerajaan Yehuda. Ia tampil dalam situaasi para pejabat kerajaan Yehuda yang sangat buas dan ganas. Para pejabat memeras habis-habisan rakyat kecil dengan mengenakan pajak yang sangat besar, menjadikan rakyat jelata sebagai budak dan seluruh pemerasan ekonomi dari rakyat kecil digunakan untuk membangun rumah-rumah mereka yang sangat mewah dan memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga yang berkelimpahan. Mereka memeras rakyat jelata dengan alasan kepentingan nasional dengan membangun kenisa dan benteng-benteng pertahanan kekuasaan kerajaan Yehuda. Nabi Mikah tampil dan melancarkaan kritik yang pedas terhadap para pejabaat “Kamu membangun Sion dengan darah dan Yerusalem dengan kelaliaman”. Posisinya jelas bahwa dia sedang berpihak pada rakyat kecil yang tertindas.

Yesus Kristus Nabi dalam Dunia Perjanjian Baru

Yesus kristus Sang Nabi Agung lahir dan hadir ketika bangsaa Israel berada dibawah kekuasaan Romawi. Yesus Kristus memainkan peranan-Nya sebagai Nabi dalam usia 30 tahaun. Ia (Yeusus Kristus) bukan nabi yang biasa, Dia tidak dapat disamakan dengan nabi-nabi dalam Perjanjian Lama. Situasi sosial politik yang terjadi pada zaman-Nya adalah Kerajaan Romawi menguasai bangsa Israel dari segi politik, ekononi, religi dan budaya.

Kerajaan Romawi mengenakan pajak yang sanagat besar kepada rakayat akar rumput. Para pejabat romawi menjadikan rakyat kecil sebagai budak. Kekuasan romawi juga mengangkat para pejabat, imam-imam di bait Allah dari kalangan Israel untuk dijadikan sebagai boneka atau alat untuk kepentingan Romawi. Para pejabat yang diangakat oleh penguasa Romawi juga mengenakan pajak terhadap rakyat kecil bahkan lebih dari duakali lipat. Rakyat kecil tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka ditindas habis-habisan.

Yesus tampil dalam situasi sosial politik yang sangat amat buruk. Posisi Dia sangat jelas bahawa Dia berpihak pada rakyat yang tertindas. Ia bergaul dengan mereka. Ia mengahdirkan keselamatan “Kejaan Allah” kepada mereka yang miskin dan tertindas. Yesus menyembuhkan orang buta, lumpuh, mentahirkan orang kusata, memberikan makan dan minuman serta membangkitkan orang yang mati. Ia juga memilih dua belas rasul dari kalangan akar rumput. Mereka-mereka ini adalah orang-orang yang dipandang sebelah mata atau orang-orang yang tidak dianggap oleh para penguasa baik romawi maupun pejabat-pejabat dari bangsa Israel yang dijadikan sebagai boneka.

Dalam seluruh hidupnya, Yesus menghabiskan waktu, pikiran, tenaga, dengan orang-orang kecil yakni tinggal dan bergaul, makan, minum, membangun dialog dan pengajaran serta memberikan wejangan-wejangan rohani kepada rakyat yang tidak dianggap dan ditindas oleh kekuasaan dan akhirnya dijatuhi hukuman mati dengan tuduhan “Dia adalah Raja Orang Yahudi”.

Cuplikan Beberapa Nabi di  Erah Moderen

Era modern ini, muncul orang-orang yang dipilih dan dipanggil oleh Tuhan diberbagai belahan dunia. Kita sebut saja Mother Theresia dari Kalkuta, Mhatma Gandi dari India, alm.Pastor Neles Tebay, alm. Uskup Jhon Philip Sakllil Pr, alm. Arnol Up, alm. Pastor Natalis Gobai, Mama Yosepa Alomang, dan bebrapa tokoh-tokoh kemanusian yang peduli terhadap harkat martabat manusia. Mereka berjuang untuk mengangkat harkat dan martabat manusia. Atas dasar kesadaran akan kemanusian, mereka ini secara inisiatif perdulih terhadap rakyat yang menderita oleh tirani kekuasaan.

Mother theresia dengan inisiatif, tanpa adanya surat penugasan dan perutusan dari suatu lembaga atau institusi untuk peduli terhadap mereka yang tidak diperhatikan oleh kekuasan. Ia terjun dan melayani, terutama terhadap kaum miskin dan papa, yang tidak memiliki apa-apa kecuali cinta. Mother Theresia melayani dengan sepenu hati, sabar, konsisten dan memberikan cinta dan pelayaanan tampa pamrih.

Mahatma Gandi, Salah satu toko penting dalam gerekan kemerdekan india. Ia adalah orang yang konsisten, sabar dan setia dalam melawan segala bentuk intimidasi dari kekuasaan dan kaum kapitalis dan kolonialis. Ia berjuang tanpa kekerasan. Posisinya, berpihak pada rakyatnya yang sedang ditindas habis-habisan oleh Negara kolonialis.

alm.Pastor Neles Tebay, alm. Uskup Jhon Philip Sakllil Pr, alm. Arnol Up, alm. Pastor Natalis Gobai, Mama Yosepa Alomang Mereka ini adalah orang-orang yang tampil dan konsisten dalam menyuarahkan suara kenabian, dalam situasi sosial politik, ekonomi, budaya yang sangat buruk di dalam Negara RI. Mereka ini, melawan sistim kekuasaan dan kaum kapitalis yang menindas rakyat, terutama rakyat papua yang ditindas, oleh kekusaan, kebijakan, sturuktural sosial politik yang memiskinkan. Menyuarahkan orang-orang yang ditembak mati seperti binatang, menginjak-injak harkat dan matatabat dan berbagai sistem serta kebijakan yang menindas dan menyesengsarakan orang papua. Mereka berujuang tanpa kekerasan dengan melandaskan cintah terhadap harkat dan matabat manusia yang secitra dengan Allah.

Filep Karma (FK) Sebagai Nabi

Pada bagian awal tulisan, meperlihatkan kisah hidup dan pengabdianya dalam membelah bangsanya yang tertindas. Dia adalah salah seorang tokoh yang sangat penting dan berpengaruh seperti peranya sebagai seorang nabi. Dia adalah orang yang berasal dari keluarga yang berada dalam status sosial. Ia juga adalah seorang pegawai. Namun kebradaan dirinya dalam status sosial tidak membahagiakan. Hal ini karena, didepan matanya banyak manusia Papua, mulai dari akar rumput, tertindas habis-habisan oleh sistem dan kebijakan Indonesia yang sangat otoriter, kapitalis, kolonialis, korupsi, kolusi dan nepotisme. Kekayaan alam papua direkrut habis-habisan. Para pejabat lokal dijadikan sebagai boneka Negara untuk kepentingan nasional, dan internasional. Denengan situasi sosial politik demikian, Bapa Filep Karma meninggalkan segalah kemewahanya dan dengan kesadaran yang sangat penuh, secara konsisten, sabar, tekun untuk melawan tirani-tirani kekuasan. Banyak kali dia ditawarkan untuk memberikan jabatan politik dalam Negara Indonesia tetapi ia menolak tawaran-twaran tersebut. Ia tetap pada posisinya sebagai seorang Nabi untuk terus menyuarahkan pembebsan dan keselamtan dari tirani-tirani jahat oleh para kaum penguasa. Hingga akhirnya pada 1 November 2022 ia ditemukan tewas di pantai Base G, Jayapura. Selamat Jalan sang nabi dari papua. Kami akan mengenangmu dan menjadikan segalah deidkasimu sebagai semangat perjuangan kami untuk melawan kerajaan iblis, “Kerajaan iblis yang sedang meraja di tanah papua” yang sedang berkuasa di tanah Papua. Doa dan salam dari kami, selamat berbahagia di surga.

Penulis adalah Antonius Tebay Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat-teologi “Fajar-Timur” Abepura Jayapura.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *