Dipanggil menjadi pelaku firman

oleh : Fr. Migani Y.B

Alumnus STFT Fajar Timur, sedang menjalani tahun Pastoral


Refleksi ini menghantarkan kita pada panggilan awal kita masing-masing untuk mewartakan Sabda Ilahi dan menanggapi panggilan Allah itu dalam hidup kita sehari-hari dengan tekun dan setia, sambil melakukan perbuatan-perbuatan baik dalam hidup bersama dengan sesama. Setiap kita dipanggil menjadi Pelaku Firman dalam hidup panggil kita, entah dipanggil untuk hidup berkeluarga maupun hidup selibat. Artinya bahwa panggilan itu dimiliki oleh setiap manusia dalam hidup ini. Oleh karena itu, perlunya kita memaknai panggilan itu dengan penuh setia dalam hidup sehari-hari dengan perbuatan baik kita.
Hidup kita tidak luput dari panggilan itu sendiri, karena panggilan merupakan sesuatu yang misteri yang terselubung didalam diri kita sendiri. Artinya bahwa setiap panggilan merupakan suatu anugerah dan rahmat yang penuh indah dalam panggilan hidup, karena kita semua dipanggil menjadi Pelaku Firman yang sejati. Pelaku Firman yang sejati berarti kita semua dipanggil untuk  mewartakan nilai-nilai Injil dalam hidup dengan penuh rendah hati dan tulus. Oleh karena itu, Pelaku Firman dipanggil untuk mewartakan kabar Gembiara dan sukacita kasih Kristus dengan setia dalam hidup. Panggilan menjadi Pelaku Firman memiliki tiga aspek yaitu: Persekutuan, Partisipasi dan Misi-Nya. Melalui ketiga aspek ini, kita semua dipanggil untuk mewartakan cinta kasih Injil dalam hidup bersama sebagai keluarga dan anggota Gereja Kristus dengan penuh rendah hati.
Membina Persekutuan Hidup Bersama
Indahnya ketika kita hidup bersama sebagai satu persekutuan dan satu keluarga dalam hidup ini. Karena kita dipanggil untuk membangun relasi bersama-Nya; dengan menjaga tali persekutuan cinta kasih-Nya yang dipersatukan oleh Gereja melalui pembaptisan. Pembaptisan dalam Gereja mempersatukan kita dengan-Nya dan kita menjadi keluarga kudus. Melalui pembaptisan kita dipanggil, dan mempersatukan untuk mewartakan Injil sebagai sumber sukacita sejati yang menyelamatkan kita. Dalam membangun keluarga kudus, kita diajak melalui Injil-Nya melalui perbuatan baik dalam hidup kita sehari-hari bersama dengan orang lain. Entah itu dengan cara apa saja untuk menjaga persekutuan iman akan Yesus Kristus ssebagai sumber utama dan paling utama dalam hidup kita dengan penuh bijaksana memaknai hidup ini dengan bersyukur.
Persekutuan hidup panggilan akan nampak ketika kita bersama hidup saling menghargai dan menjaga kehidupan bersama dengan penuh harmonis. Kesatuaan Kristus menghantar kita pada kehidupan sejati, karena Yesus Kristus selalu dapat membantu kita. Entah dengan cara apapun itu kita dipanggil untuk hidup sebagai satu keluarga kudus-Nya. Persatuaan itu harus dijaga berdasarkan pada nilai kasih karunia Kristus yang mempersatukan kita dengan tulus hati saling membantu. Oleh karena itu, dalam Surat Paulus kepada jemaat di Efesus 4:1-5, menegaskan bahwa kita semua adalah “Satu Tuhan, satu iman dan satu pembaptisan”(Ef.4:5). Perikop ini mengajak kita semua untuk saling menghargai dan menghormati sebagai satu anggota keluarga Gereja yang dipersatukan kita melalui kasih karunia Roh Kudus sejati.
Setiap kita dipanggil untuk hidup sebagai saudara dan satu keluarga Kudus Kristus dengan mengutamakan nilai sukacita kasih persaudaran yang penuh bijaksana dalam hidup panggila. Allah mau supaya kita saling menjaga hubungan dan ikatan cinta kasih-Nya dalam membangun persekutuan dalam tubuh Gereja. Dengan menjaga dan mengikuit nasehat-nasehat dan nilai-nilai Injil sebagai suatu acuan hidup yang mengarahkan kita manusia. Artinya bahwa kita semua dipanggil menjadi Pelaku Firman-Nya untuk mewartakan kabar sukacita itu dengan penuh rendah hati serta bijaksana dan bertanggungjawab atas cinta dan rahmat kasih yang menyantukan hati dan pikiran kita untuk membangun persaudaran dan persekutuan cinta kasih Allah yang hidup ditengah-tengah dunia zaman ini.
Partisipasi Dalam Mewartakan Injil
Setiap Pelaku Firman dipanggil dan diajak untuk memiliki berjiwa yang bermisioner terhadap perkembangan iman umat dalam menjalankan Misi-Nya dalam hidup. Menjadi pelaku Firman adalah mereka yang menjalankan dan mewartakan kabar sukacita dan kebar gembira ditengah-tengah umat dengan penuh setia dan bijaksana. Kesetiaan akan nampak ketika setiap manusia dengan tekun mewartakan kabar gembira dan nilai Injil sebagai suatu landasan iman yang memiliki inspirasi khusus. Mewartakan kabar gembira memerlukan sikap yang penuh rendah hati dan tulus. Ketulusan hati mengarah pada kehidupan iman dalam hidup sehari-hari, dan selalu memberikan diri secara sepenuhnya melalui karya pelayanan. Kehadiran kita ditengah-tengah menjadi menjadi partisipasi diri kita sepenuh itu membawa sumber kehidupan yang baru.
Kita dipanggil untuk ikut berpartisipasi dalam mewartakan Injil di dunia melalui Misi-Nya. Keterlibtan kita menjadi faktor utama dalam memberikan kehidupan baru dengan merasakan perubahan-perubahan baru dalam hidupnya. Sukacita Injil membawa kehidupan dan semangat baru sebagai karunia Roh Kudus yang mendorong setiap pribadi untuk merasakan kasih-Nya dalam diri melalui campur tangan orang lain. Hidup itu harus saling melangkapi sebagai satu persekutuan cinta kasih Allah dalam mewartakan Firman-Nya. Kehidupan akan nampak dan mengalami serta merasakan kebahagian ketika kita memperoleh sukacita kasih yang baru dalam diri sendiri. Injil akan hidup ditengah-tengah kita ketika kita terus berpartisipasi untuk saling membantu dan bekerja sama seagai sesama yang lain. Melihat orang lain sebagai bagian dari pribadinya dan mau mengubah dirinya dengan sepenuh hati, maka karunia Roh Kudus akan ikut terlibat secara penuh.
Kerelaan diri membawa perubahan untuk dibimbing oleh Roh melalui karya dan pelayanan serta partisipasi sesama yang lain, sehingga dapat memperoleh kehidupan baru dalam hidupnya secara tulus melalui karya Roh Kudus cinta sejati. Roh Kudus selalu mengarahkan kita melalui uluran tangan sesama yang lain secara penuh. Perubahan dialami terus-menerus ketika kita terus berjuang dan berpartisipasi serta mengambil bagian dalam mewartakan Misi-Nya secara sepenuhnya dengan tekun dan setia mengarahkan hati dan pikiran kita untuk dibentuk oleh Firman-Nya sebagai anugerah dan rahmat hidup sejati.
Pengharapan iman dibetuk dan diolah secara sederhana dan mengikuti ajaran dan nasehat Injil melalui bantuan sesama yang lain. Pengharapan akan terurai dan membuahkan buah serta menghasilkan kehidupan baru atas berkat dalam diri secara penuh, karena kasih karunia itu akan hidup dalam diri kita dan membawa kita pada pengharapan sejati yang kita harapan dan impikan melalui partisipasi untuk bekerjasama dan lelah dibentuk oleh Roh Kudus. Injil terus hidup dan berkembang bersama-sesama kita ketika manusia itu dibentuk oleh Roh melalui Bapa sang pemberi kehidupan. Menjadi Pelaku Firman adalah siap dipanggil dan dibentuk secara penuh oleh Roh serta mengarahkannya untuk terus maju dalam mewartakan Injil dan sukacita kasih-Nya ditengah-tengah umat-Nya.
Mewartakan Misi-Nya Dengan Penuh Sukacita
Panggilan setiap orang dipanggil untuk mewartakan sukacita Injil itu kepada siapa saja dengan penuh sungguh-sungguh sebagai suatu anugerah. Pergilah dan wartakan Misi Allah itu dengan penuh tulus. Ketulusan dan kebaikan hati membawa perubahan diri dan memberikan sukacita kasih melalui pelayanan adalah suatu harapan untuk mewartakan dan memberikan kasih karunia secara utuh. Mewartakan Misi-Nya merupakan suatu panggilan yang mulia, karena kita semua dipanggilan untuk membangun kerjasama dan bersukacita bersama dalam mewartakan Misi-Nya dengan penuh randah hati.
Kehidupan manusia dipenuhi oleh sukacita karena di dorong oleh kasih karunia Roh Kudus. Roh Kudus menjadi terang dan cahaya yang mengarahkan jalan panggilan untuk mewartakan kabar sukacita itu dalam lingkungan umat-Nya. Mewartakan kabar gembira merupakan suatu karya yang mulia karena manusia dipanggil untuk ikut terlibat dan mengalami langsung bersama umat tambah mengabaikan kepentingan pribadi, namun selalu berusaha terus-menerus untuk mewartakan kabar sukacitaitu dengan penuh keyakinan yang penuh sesuai dengan harapan iman yang sungguh-sunngguh dalam menjalankan Misi-Nya dalam hidup panggilan.
Mewartkan Misi-Nya pelunya keterlibatan diri kita secara penuh total. Mewartakan Misi itu berdasarkan pada komitmen hidup kita sebagai dasar dan harapan kita untuk memperoleh belaskasih melalui karya keselamatan kita. Misi-Nya terus hidup dan berkembang ketika manusia mau dibentuk untuk memperoleh perubahan diri dan hidup untuk berkembang sebagai anak-anak-Nya yang penuh sehati. Oleh karena itu, hendaknya kita terus berjuang bersama dalam susa maupun senang perlunya memberikan diri kita dibentuk oleh Roh Kudus dalam karya dan pewartaan Misi-Nya dalam panggilan kita dengan penuh rendah hati. Komitmen diri merupakan sesuatu yang berharga dalam hidup dan sangat penting bagi pelaku Firman. Mengapa demikian penting.???. karena berdasarkan komitmen itu sebagai pelaku Firman akan terus berjuang dengan penuh pengharapan untuk menemukan nilai cinta kasih Injil dalam hidupnya sebagaimana mestinya. Berdasarkan komitmen dipanggil untuk mewartakan dan memberikan tugas pelayanan terhadap Gereja muncul dari sukacita berjumpa dengan Tuhan dan dari panggilan-Nya. Sebagai Pelaku Firman dipanggil untuk menyampaikan penghiburan-Nya kepada orang-orang zaman ini, dan memberi kesaksian tentang belas kasih-Nya dalam hidup sebagai pelaku Firman dalam hidup sehari-hari.
Maka itu, akhir dari Refleksi ini saya mengajak kita semua, marilah kita bersama-sama bersatu dan menjaga persekutuan cinta kasih Kristus sejati sebagai sumber keselamatan kita dalam hidup ini. Supaya kita memperoleh keselamatan sejati sebagai orang-orang yang dipanggil melalui hidup kita masing-masing. Artinya bahwa, kita perlunya keterlibatan kita sebagai Pelaku Firman yang hidup bagi sesama kita, terutama di karangan keluarga, lingkungan masyarakat, dan juga di komunitas-komunitas sesama kita untuk menjaga tali persekutuan cinta kasih Kristus sejati yang menyelamatkan. Persekutuan hidup akan  berkembang ketika kita bersama-sama maju bersama sebagai anak-anak-Nya dalam hidup ini.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *