Oleh Fr Toni BHK
Frater Bunda Hati Kudus di Keuskupan Agung Kupang
Serpihan kata dipungut dari realitas liar
Dirancang oleh alur nalar
tertuang dalam hidup
Kemarin aku bersuara di kota tua
Memandang bumi yang kian kersang
Sedang tubuh terpaku dan membisu
Rasa sedih memandang kilapan sepatu para berdasi
Suara terik rintihan rakyat miskin tiada henti menuntut keadilan
Namun hanyalah sebatas demokrasi
Berbagai kalangan berpidato kata-kata manis
Menjanjikan perubahan demi sebuah kemenangan
Hai sobat berdasi diujung sepatumu rakyatmu bersandar
Pada profesimu rakyat berhimpun memberantas kemiskinan, kebodohan, ketidakadilan di negeri ini