Penderitaan tak pernah gentar tuk menjadi makanan…
Sukar dan bahkan tahkan pernah lenyap dalam kehidupan…
Mengeluh selalu menjadi landasan…
Pikiran serta afeksi cenderung tuk memeran….
Luapan sendu, luapan pilu, tertumpah-tumpah tak tertampung…
Perjuangan, semangat, usaha, semuanya digantung…
Penjara keputusasaan yang mengurung.
Ini karena banyak tersandung…
Terkadang, ketika mendapatkan kebahagiaan yang melonjak…
Benang bersyukur tak dirajut secara bijak…
Kejernian kesabaran diobok menjadi kabur dan tak layak…
kunci-kunci kebahagiaan dihilangkan tanpa jejak…
Mengapa kau tak merajut benang bersyukur disaat pilu dan sendu merobeknya…?
Mengapa kau mengaburkan kejerniaan kesabaran yang membawamu dalam bahagia….?
Mengapa pula kau membuang semua kunci-kunci bahagia dalam derita…?
Kau sedang terbakar…
Kau telah bubar…
Bobotmu kau jadikan santapan penyiksaan…
Kau beranggapan bahwa disebelahmu yang menyiksamu dalam keadaan…
Kau tak sadari bahwa kau sendiri yang menyiksa diri yang membuat hilangnya harapan…
Kau merasa kau berdiri diatas lantai dengan sendiri…
Tanpa kau sadari, di lantai sebelahmu adapula yang berdiri…
Begitupun sama halnya dengan keadaanmu saat ini…
Kau tidak menyadari betapa indahnya mentari bahagia…
Seakan engkau terjebak dalam kegelapan yang tak terlihat secara hati…
Bangkit, bangkit, bangkit….
Bangkitlah dari sandiwara hidup ini…
Bangkitlah dari tragedi yang tak abadi ini ..
Kau sudah banyak jatuh dan jangan membuat banyak luka-luka yang menggotorimu..
Jadikanlah hal yang muak bukan yang bijak..
Janganlah berlinang terhadap kepalsuan..
Berlinanglah sukacita dalam bahagia maupun duka…
Cipt. Mario Vegas Rua Riwu
Mahasiswa Tingkat II STFT Fajar Timur