Aksi Seribu Rupiah untuk Mgr. Petrus C. Mandagi, MSC dan PT. Tunas Sawa Erma

 
JAYAPURA-SUARA FAJAR TIMUR.COM. Kami, Kaum Awam Katolik Papua ingin menyampaikan beberapa hal mengenai aksi sumbangan sukarela hari ini, Minggu, 31 Januari 2021 di Paroki “Gembala Baik” Abepura, “Kristus Terang Dunia” Waena dan ‘”Sang Penebus” Sentani, Keuskupan Jayapura—Kota Jayapura, Papua pada Misa I dan II (pukul 08.00 -10.30 Waktu Jayapura).
Pertama, sebelum bapa Uskup Agung Marauke, Mgr. Petrus C. Mandagi, MSC sakit, kami sudah melakukan rapat-rapat dan sepakat untuk menggalang dana di Paroki “Gembala Baik” Abepura, “Kristus Terang Dunia” Waena dan “Sang Penebus” Sentani pada hari ini, Minggu (31/01/2021) usai Misa.
Kedua, kami sudah tahu dan sudah dengar bapa Uskup sedang sakit. Kami sudah mempertimbangkan secara bijaksana, bahwa kami tidak ingin menganggu psikologi yang mulia pada saat ini. Kami hanya menjalankan sumbangan sukarela di masing-masing gereja.
Ketiga, kami sangat prihatin dengan keadaan bapa uskup yang terkasih. Kami harap bapa uskup sehat dan puluh kembali. Kita semua merindukan bapa uskup untuk menggembalakan dan melayani kita kembali.
Keempat, kami sudah pikir soal etika sosial dari sudut pandang kemanusiaan. Tapi kami putuskan untuk menjalankan aksi itu. Mengapa, karena kami tahu bahwa aksi kami tidak akan menganggu bapa uskup yang tercinta selama dia tidak tahu informasi tentang aksi kami hari ini. Yang terganggu dan menganggu dia adalah mereka yang beritahu dia bahwa kami jalankan aksi ini untuk bapa uskup dan PT. Tunas Sawa Erma.
Kelima, kami lakukan aksi tetap memperhatikan protokol kesehatan: pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan. Kami juga tidak menganggu aktivitas misa di gereja. Kami tahu etika. Karenanya, kami lakukan aksi secara santun, bermartabat dan tidak meresahkan serta merugikan orang lain..
Hal ini ditegaskan oleh Melpin Waine selaku Koordinator bahwa “Sekedar informasi, aksi ini bukan aksi demo damai. Tapi kami melakukan aksi seperti ini dengan pegang kotak sumbangan sukarela (karton) dengan beberapa tulisan, seperti: kota SERIBU RUPIAH UNTUK MGR PETRUS C. MANDAGI, MSC DAN PT. TUNAS SAWA ERMA, Bantu mereka yang membutuhkan dana di paroki “Kristus Terang Dunia” Waena, kota Jayapura dan “Sang Penebus” Sentani, kabupaten Jayapura hanya pegang pamflet saja di depan gapura atau jalan masuk keluar gereja. Artinya, tidak mengumpulkan uang. Yang mengumpulkan dana hanya di paroki “Gembala Baik” Abepura”. Di paroki “Gembala Baik” Abepura berhasil mengumpulkan dan Rp. 882,000.00 (delapan ratus delapan puluh dua ribu rupiah).
Menurutnya, laporan seperti ini kami akan selalu update terus agar semua orang dapat mengikutinya dan berpartisipasi. Dan dana ini sementara dipegang oleh saya selaku koordinator Kaum Awam Katolik [Regio] Papua. Selanjutnya, kami akan serahkan kepada Mgr. Petrus C. Mandagi, MSC dan PT. Tunas Sawa Erma, pungkasnya.
Lebih lanjut, Waine dan teman-temanya merencanakan agar aksi yang sama dilanjutkan bukan hanya pada setiap hari Minggu di semua gereja katolik yang ada di tanah Papua melainkan juga akan berusaha untuk untuk menggalang dukungan dana secara online.
Kami tahu bahwa tidak akan bisa kembalikan 2.400,000,000.00 itu. Tapi kami akan kasih  kembali dengan dari ketiadaan, keterbatasan, kemiskinan dan lain sebagainya. Kami akan berikan dengan ketulusan dan ihklas demi hak-hak dasar, sumber-sumber mata pencaharian hidup dan demi nasib dan masa depan kami, umat katolik di tanah Papua terutama demi pengembangan pengelolaan Sekolah bagi calon imam Papua di Seminari.
Hal yang sama ditegaskan Soleman Itlay bahwa “Kami bisa hidup dengan tanah, air dan udara. Tapi kami tidak bisa hidup dengan sawit dan perusahaan. Kami bisa sekolah dengan mengelola tanah adat kami sendiri. Kami juga bisa bangun sekolah, seminari dan gedung gereja katolik dengan hasil bumi kami sendiri. Tapi gedung sekolah, gereja, dan seminari tidak akan bangun kami”.
“Kalau kasih dua pilihan mana yang lebih penting: pendidikan atau tanah air? Kami memilih tanah air. Sekolah hanya bisa untuk tahu baca, dan tulis. Tapi tak selamanya dan seratus persen menjamin hidup kami. Kami bisa hidup dan sekolah hanya karena tanah adat kami”.
Kami tolak MoU yang melibatkan yang mulia dengan perusahaan sawit itu. Kami minta dengan hormat dan dengan rendah hati, agar yang mulai segera mencabut MoU itu, tegasnya.

Aksi Seribu Rupiah yang dilaksanakan hari ini, Minggu, 31/01/2021
(Foto istimewa/Soleman)

Pada kesempatan ini juga, Satu Suara Kaum Awam Katolik Papua menyerukan  agar semua umat katolik di tanah Papua dan lainnya bersama-sama mendoakan bapa Uskup, Petrus C. Mandagi, MSC, Uskup Agung Marauke, yang sedang dirawatb di rumah sakit. Semoga Tuhan memberikan Rahmat penyembuhan kepada bapa Uskup kita yang terkasih di rumah sakit. Demikian,  harapan yang diterima via online di media ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh Satu Suara Kaum Awam Katolik Papua atas keterlibatan umat pada hari ini. Atas perhatian ibu bapak, kami sampaikan terima kasih berlimpah.

Jayapura, 31 Januari 2021
Melvin Waine (Koordinator Suara Kaum Awam Katolik Regio -Papua
Editor: Erick Bitdana

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *