Dipanggil menjadi Hamba Kristus Raja Semesta Alam

 
Keuskupan Jayapura- Suara Fajar Timur.com. Minggu, 21 November 2021 bertepatan dengan hari Raya Kristus Raja Semesta Alam, Uskup Keuskupan Jayapura Mgr. Leo Laba Ladjar, OFM menahbiskan tiga orang frater menjadi Diakon. Ketiga Diakon tertahbis adalah Fr. Fransiskus Asisi W. Batlayeri, Projo, Fr. Daniel Eduard Gobay, OFM dan Fr. Oksianus Bukega, Pr .
Perayaan tahbisan Diakon yang anggun dan sederhana ini dihadapan para Imam, suster,frater dan ribuan umat yang memenuhi ruang Katedral Keuskupan Jayapura. Uskup Leo mengajak umat untuk mensyukuri tiga perayaan besar. Pertama, dalam Gembala Uskup Jayapura menyapa seluruh umat yang hadir untuk merayakan hari Raya Yesus Kristus Raja Semesta Alam sebagai puncak dari tahun liturgy. Perayaan ini mau menunjukan bahwa selama perjalanan kita sepanjang lingkaran tahun liturgi dan peredaran di dunia ini arus berjalan dalam Kristus dan puncaknya ketika segala sesuatu di serahkan kepada Kristus secara definitif sebagai Raja Semesta Alam, sebagai pengendali semesta alam. Kita percaya bahwa Yesus Kristus yang bangkit, naik kesurga dan duduk di sisi kanan Bapa dan disitulah segala kuasa di serahkan kepada-Nya untuk memimpin dan mengarahkan manusia dan struktur alam menuju kepenuhan dalam Kristus. Karena itu hari Raya ini kita rayakan dengan penuh syukur dalam kemuliaan bagi Yesus Kristus Raja Semesta Alam. Kedua, dalam rasa syukur hari ini kita juga akan menahbiskan tiga orang muda yang akan menjadi Diakon untuk menjadi pengikut dan hamba Yesus Kristus Raja Semesta Alam. Suapaya mereka menghamba kepada Kristus, memantu Kristus memimpin umat manusia menuju kepenuhan di dalam Kristus. Ketiga, hari ini juga umat Kristus Raja merayakan pelindung Katedral “Kristus Raja Katedral”. Walaupun dalam pembangunan fisik belum selesai namun kita tetap memuliahkan Yesus Kristus sebagai Raja dalam kehidupan kita, ucapnya.
Homiliy Uskup: Dipanggil Menjadi Hamba Kristus Raja Semesta Alam
Dalam prosesi penahbisan Diakon, dengan penuh kebebasan ketiga Calon Diakon menyampaikan setia janji “Ketaatan Untuk Hidup Selibat” demi Kerajaan Allah dan kesiap sediaan menerimah Rahmat Roh Kudus dari tangan Uskup dan kesiap sediaan dalam mewartakan Injil Kerajaan Allah di hadapan Allah dan seluruh umat.
Dalam homiliy Uskup menekankan kesederhanaan Yesus Kristus Raja Semesta Alam yang tampil sederhana dalam pelayanan-Nya dimata manusia. Yesus Kristus adalah Hamba Yahwe yang setia mendengarkan, melaksanakan dan setia menangungg segala macam resiko sampai menghorbankan nyawa-Nya. Pangilan Yesus adalah menghamba bagi Tuhan dan tunduk kepada perintahn-Nya “Melaksanakan kehendak Allah adalah makananku”. Supaya menghadirkan kerajaan Allah dan membawa umat manusia kepada Allah sebagai sumber hidup. Gambaran Hamba dari Kristus Raja ini juga merupakan sumber inspirasi, pegangan dan jalan salib menjadi gambaran pengikut Kristus dalam jabatan gerejawi. Meneladani Kristus untuk tampil dengan berani mewartakan kebenaran di tengah hiruk-pikuk dunia ini. Karena itu para hamba Allah yang dipanggil untuk melaksanakan kehendak Allah dengan segala macam resiko, bukan dipanggil mencari penghormatan. Jika demikian maka kita jatuh dalam godaan, bukan dimanja oleh umat melainkan menjiwai nilai-nilai injili dan kaul kemiskinan, ketaatan dan selibat dalam menjalankan tugas dan tanggunggjawab pastoral. Uskup juga mengajak seluruh umat untuk menjadikan Kristus Raja Semesta Alam sebagai Raja dalam seluruh kehidupan pribadi, keluarga dan komunitas.
Uskup juga menekankan ketaatan para Diakon dan Imam untuk ketaatan kepada Uskup melalui aturan-aturan hidup sebagai kaum religious “yang kita kehendaki ialah suadara (kaum religious) tahu aturan-aturan bagaimana hidup sebagai Diakon, sebagai imam dan bagaimana berbicara mewartakan Kerjaan Allah sebagai pewarta Injil dan bagaiman bergaul sebagai orang yang datang melayani Tuhan. Jika suadara menjalankan semua ini maka itulah arti ketaatan sesungguhnya. Tidak perluh harus melapor kepada Uskup tetapi ketataan sesungguhnya ada dalam aturan-aturan dalam hidup panggilan. Dengan demikian, kita menjadi orang yang taat pada Uskup, taat pada Yesus Kristus dan taat pada Kerajaan Allah. Itulah ketaatan dewasa dalam segala hal.
Dalam akhir homiliynya, Uskup menekankan Tahbisan Diakon sebagai awal dari tingkat Klerikus, yang ditandai dengan sikap pelayanan Yesus Kristus yang ditunjukan Diakon dalam ketaatan melalui tugas pelayanan dalam persaudaraan imam dan kolega yang membawa kawanan Domba kepada Allah. Bapa Uskup juga mengajak umat untuk mendoakan Diakon dan para imam dalam panggilanya sebagai hamba-hamba Yesus Kristus Raja Semesta Allah di dunia ini.
Pada akhir peryaan syukur ini, yang berbahagia, mewakili Diakon tertahbis Diakon Oksianus Bukega, Pr menyampaikan ucapan syukur dan sukacita yang mendalam kepada semua pihak yang mendukung, mendoakan dan mengantarkannya menuju tahap pertama imamat suci ini. Menurutnya, tanpa dukungan doa dari semua pihak terutama kesediaan Bapa Uskup Mgr. Leo Laba Ladjar, OFM, para imam sebagai pendidik, pengajar, rekan kerja dan seluruh umat. Dalam kesempatan yang berahmat tersebut, para Diakon tertahbis juga memohon doa dan dukungan dalam proses perjalanan menuju imamat (*).
Report: Fr. Erik Bitdana

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *